Sigap, Kapolres Mesuji Bakal Dalami Dugaan Pungli BPNT di Tanjung Menang Raya

Lensa News159 views

Mesuji, Lensalampung.com – Kapolres Mesuji AKBP Yuli Haryudo turut menyikapi pemberitaan terkait dugaan pungutan liar bantuan BPNT di Desa Tanjung Menang Raya, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji. Dia berjanji bakal menurunkan tim untuk mendalami dugaan kasus pungli tersebut segera mungkin.

“Terima kasih atas infonya mas. Akan segera kami dalami,” ujar Kapolres pada media ini, Sabtu (5/3).

Diberitakan sebelumnya sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Tanjung Menang Raya, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji mengeluhkan dugaan pungutan liar (Pungli) dana BPNT yang mulai tahun ini disalurkan dalam bentuk tunai. Tidak tanggung-tanggung, pungutan per KPM mencapai Rp 200 ribu, dari jumlah bantuan sebesar Rp 600 ribu yang dicairkan dari kantor pos.
Salah satu KPM menyebutkan awalnya bantuan yang ia cairkan dari Kantor pos utuh sebesar Rp 600 Ribu. Akan tetapi sesampai dirumah, ia dan penerima BPNT lainnya di Desa Tanjung Menang Raya didatangi fihak aparat desa dan meminta yang Rp 200 ribu dengan alasan untuk pembangunan lingkungan desa.

“Iya pak, awalnya kami dapat Rp 600 Ribu, pencairan BPNT tiga bulan dari kantor pos. Pencairannya Senin kemaren, Tapi yang Rp 200 ribu, diminta lagi sama perangkat desa” ungkap salah satu KPM yang enggan disebutkan namanya.

Sebenarnya, dia merasa janggal dengan permintaan tersebut. Terlebih tidak jelas peruntukannya untuk apa. Namun demikian, karena khawatir nantinya bansosnya akan dicoret atau lainnya, terpaksa dia memberikan uang kepada oknum perangkat desa tersebut.

“Gak terlalu jelas apa alasannya. Tapi mereka mengancam kalau gak setor dana yang diminta nanti Namanya akan dicoret oleh kepala desa, dan gak akan dapat bantuan BPNT lagi kedepannya. Jadi mau gak mau kami kasih,” akunya.

Terpisah Kepala Desa Tanjung Menang Raya Agus Asrori ketika dikonfirmasi Kamis (3/3/22) membantah bahwa fihaknya disebut memotong bantuan tersebut. Sebab kata dia bantuan diambil langsung oleh KPM ke Kantor pos tanpa boleh berwakil.

“Gak ada itu kami motong motong atau pungli bantuan BPNT sebesar Rp 200 Ribu. Di desa kita ada 82 KPM dan semua penerima mangambil langsung bantuan ke kantor pos, sebesar Rp 600 ribu,” kilahnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Tanjung Menang Nurul Susanto menyebut bahwa itu bukan tarikan. Melainkan inisiatif masyarakat itu sendiri yang memberikan duit tersebut kepada perangkat desa untuk pembuatan gisting atau tiang lampu jalan.

“Kalau tarikan gak ada, tapi kalau inisiatif masyarakat penerima bantuan itu sendiri ngasih ia, untuk pasang lampu jalan depan rumah masing-masing” ucapnya. (Ishar)