Tubaba, Lensalampung.com – Pemerintahan Tiyuh Marga Jaya,Kecamatan Gunung Agung,Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) sedianya diberikan sertifikat penghargaan atas suksesnya pembangunan yang berpedoman pada Motto Daerah setempat yakni Ragem Sai Mangi Wawai yang bermakna Kebersamaan Menuju Keberhasilan.
Begitulah gambaran yang ada di benak Boimin Harun,Kepalo Tiyuh Marga Jaya saat berbincang dengan awak media di tiyuh tersebut belum lama ini meskipun Kebersamaan Menuju Keberhasilan itu tidak langsung terungkap dari mulut Boimin.
Mengawali obrolan, Boimin Harun menceritakan tekatnya untuk memimpin Tiyuh Marga Jaya kala itu adalah dia berniat untuk membangun segala sektor yang ada dengan tujuan agar apa yang dibangun akan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Sehingga, kala itu ia harus menggagas program kerja terlebih dahulu dan memadukannya dengan program kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Tubaba. Diakui Boimin, dalam menggagas program kerja saja rupanya tidak semudah yang ada dalam benaknya.
Alasannya,tentu menjadi pemimpin di tiyuh tidak serta merta diberlakukan sama dengan memimpin rumah tangga. Namun, dirinya mendapatkan jawaban setelah mempelajari Motto Kabupaten Tubaba, dirinya menggumam sendiri setelah sekian lama berpikir.” Ya, memimpin tiyuh ini harus sama dengan memimpin keluarga,harus dilakukan bersama-sama.”Cetusnya.
Sembari para pekerja jurnalis menikmati hidangan kopi yang dihidangkan oleh istri Boimin, yaitu Ibu Yayuk Adanyani, yang juga Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Tiyuh Marga Jaya, perbincangan terus berlangsung hingga Kepalo Tiyuh ini menceritakan jika niat baik sudah tentu banyak penghalang.
Tetapi,bagi Boimin bersama dengan Aparatur Tiyuh lain,mereka menyadari bahwa proses yang mereka jalani untuk mewujudkan ‘Marga Jaya BISA’ memang perlu kritik, saran, dan masukan.Mereka tidak menjadikan penghalang itu adalah ganjalan, melainkan mereka jadikan sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja mereka.
Alhasil, 5 (lima) tahun belakangan ini (2016-2021), kesejahteraan masyarakat sudah terbangun. Hal itu lahir dari ketersediaannya infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terus-menerus dipacu.
Aparatur Tiyuh Marga Jaya melihat dari sisi kegiatan masyarakat sehari-hari yang tentunya kegiatan itulah yang menjadi sumber perekonomian masyarakat. “Masyarakat kita mayoritas pertanian perkebunan mas, kemudian perdagangan, dan sektor perekonomian lainnya. Kegiatan perekonomian masyarakat ini yang menjadi tolok ukur program kerja kita,” terang Boimin.
Adapun pembangunan 5 tahun tersebut, pada tahun 2016 terdapat 7 titik sumur bor, 3 titik pembangunan Talut, 2 titik Lapen, dan 1 titik Hotmix. Di tahun 2017 yaitu, 5 titik Talut dan 2 titik Talut tipe 60, 4 titik Pembuatan Gorong-gorong, 3 titik pembangunan sumur bor dan 1 bangunan Pamsimas, 1 titik Hotmix, 1 titik Onderlag dan 1 titik Lapen. Pada tahun 2018 terdapat 5 titik pembangunan Gorong-gorong, pembukaan badan jalan, dan pemapingan jalan dan lapangan.
Kemudian di 2019 masa jabatannya Boimin juga membangun, 1 sumur bor (DAK), 1 sumur bor, Jembatan, perbaikan badan jalan, Onderlag, perbaikan jalan, membuat 5 titik Gorong-gorong, dan Drainase. Pada 2020 ia membangun, 4 titik Gorong-gorong, perbaikan badan jalan, pembukaan badan jalan, perbaikan badan jalan (Glader).
Sampai di akhir masa jabatan pun pada tahun 2021 Boimin membangun 4 titik Gorong-gorong.
Laporan : Dedi Irawan