Foto, Neli Kusrianti, (jilbab cream) Kabid Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Lampura, kamis (24/10/2018).
Lampung Utara, – Dinas Kesehatan Lampung Utara, melakukan penyuntikan Vaksin terhadap pelajar di MTS 1 Kotabumi Lampung Utara Kamis (25/10/2018) pukul 09.00WIB, dengan harapan agar anak anak terhindar dari penyakit Campak Rubella.
Campak Rubella diketahui merupakan penyakit (Virus) yang berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian jika terlambat dalam penanganannya. Maka itu, Dinas Kesehatan terus melakukan tindakan sebagai upaya pencegahan.
“Pentingnya suntik Vaksin memberikan perlindung kepada anak, agar terhindar dari penyakit campak Rubella. Contoh di Madukoro, itu ibunya yang terkena penyakit rubella, sehingga anak yang dilahirkannya menderita cacat kemudian sudah dirawat, tidak berhasil sudah dirujuk ke rumah sakit Abdul Moloek pun tetep tidak tertolong, itu memang benar virus rubella itu sangat berbahaya.” Ungkap Neli Kusrianti, Kabid Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P), Dinkes Lampura, kamis (24/10/2018).
Sejauh ini kata Neli, antusias masyarakat Lampung Utara, belum memenuhi target, padahal sudah ada ajakan dari MUI yang menganjurkan masyarakat turut melakukan Vaksinasi Campak Rubella.
“Baru 90,8 persen sementara kita mempunyai target 95 persen, itu untuk menciptakan perlindungan komunitas atau kelompok, jadi kalau angka itu tidak tercapai artinya Lampung Utara harus bersiap-siap terserang virus itu,” pungkasnya.
Dakam hal ini Dinas Kesehatan selalu memberikan langkah pencegahan disemua lini, karena penyakit itu merupakan pertanggung jawab dari Dinas Kesehatan. Langkah sosialisasi terhadap orang tua, sekolahan dan posyandu tetap dilakukan meski adipura yang menolaknya, “tetapi masyarakat masih (berfikir) halal haram sehingga banyak yang menolak, apabila nanti ada yang terserang virus artinya dinas kesehatan bukan tidak bertanggung jawab, tapi itu sudah dilaksanakan tapi memang masyarakatnya yang menolak.” Jelas dia.
Vaksin itu sendiri didapat dari kementrian kesehatan yang disalurkan ke Provinsi dan ke Kabupaten. Uji keamanannya sudah terbukti dan hasilnya aman, diketahui pula bahwa vaksin sudah dipakai di 141 Negara. (Rafi)