Telah Bergati Tahun, Pamsimas Wiralaga Mulya Mesuji Belum Juga Rampung

Lensa News162 views

Mesuji, Lensalampung.com – Tak cukup hanya dipermasalahan monopoli atau pengondisian pengadaan jaringan perpipaan dalam program Pamsimas. Ternyata sejumlah pekerjaan jaringan perpipaan Pamsimas tahun anggaran 2020 disejumlah desa di Kabupaten Mesuji juga bermasalah.

Salah satunya di Desa Wiralaga Mulya, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji.

Dari penelusuran media ini di lokasi, pekerjaan proyek yang dilaksanakan oleh Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) belum sepenuhnya rampung. Padahal telah berganti tahun, dan anggaran berkisar Rp 350 Juta disetiap kegiatan Pamsimas telah dicairkan.IMG-20210104-WA0038

Hanya tower menari air yang tanpak sudah selesai dibangun, sedangkan jaringan perpipaan yang fungsinya menyalurkan air kerumah-rumah penduduk belum sepenuhnya terpasang.

Ketua KKM, yang juga menjabat Sekretaris Desa  Wiralaga Mulya, Tri Mulyono ketika dikonfirmasi, Senin 4 Januari 2021 enggan menjawab telpon wartawan meski dalam kondisi aktif. Sms yang dikirim juga tak kunjung dibalas.

Terpisah Kepala Bidang Perumahan dan Bangunan Gedung Disperkim Mesuji Andre Alrendra mengakui telah mendapat laporan terkait sejumlah pekerjaan Pamsimas disejumlah desa yang banyak belum rampung.

Andre terkesan lepas tanggungjawab terkait pendampingan dan pengawasan yang ada pada bidangnya. Dia menyebut bahwa kegiatan tersebut sepenuhnya tanggung jawab KKM, Pendamping, dan Pemerintah Provinsi Lampung.

 “Ya saya dengar-dengar memang banyak yang belum selesai, bukan cuma di wiralaga mulya. Itu yang buat saya ‘bete’ sama program pamsimas. Itu semua Provinsi, PPKnya dari sana, serah terima juga dari sana, kita Mesuji hanya ketempatan, dan buat pusing aja program pamsimas ini,” ujar Andre.IMG-20210104-WA0040

Diketahui, Program Pamsimas masuk desa-desa di Kabupaten Mesuji sejak 2017 lalu. Dan pada tahun 2020 ada sekitar 24 desa mendapat Pamsimas, dan ditahun itu juga rampung 105 desa keseluruhan desa sekabupaten mesuji. Adapun besaran anggaran setiap desa pelaksana Pamsimas rata-rata mencapai Rp 350 Juta/desa. Dana tersebut bersumber dari APBN, APBD, Sering Alokasi Dana Desa, serta dana keswadayaan masyarakat. (Ishar)