Terkait Bingkisan Meresahkan dari Pdt Timotius, Ketua MUI – PC Ansor Tulang Bawang Angkat Bicara

Lensa News183 views

TULANGBAWANG, Lensalampung.com – Ketua Majelis Ulama Islam (MUI) Kabupaten Tulang Bawang, Ustadz Hi. Yantori dan Ketua PC GP Ansor Tulang Bawang Hi. Hariyanto, S.Kep.,MH kompak angkat bicara, terkait polemik pembagian bingkisan dari pendeta Timotius.

Ketua MUI Tulang Bawang, mengungkapkan, pihaknya telah menjadwalkan pemanggilan Pdt Timotius untuk dimintai klarifikasi dan keterangan mengenai masalah yang meresahkan di Kampung Wonerejo.

“Nanti kami akan panggil pendeta tersebut pada hari Selasa besok, untuk minta penjelasan, dan akan kami panggil juga saksi yang ada pada saat kegiatan,”kata Hi. Yantori melalui WhatsAppnya kepada Lensalampung.com, Minggu (03/10).

Menanggapi hal yang meresahkan tersebut, Ketua PC GP Ansor Tulang Bawang, Hi. Hariyanto mengungkapkan rasa kecewanya, atas pembagian buku-buku yang berikan pemahaman agama lain.

“Selaku ketua PC GP Ansor Tulang Bawang menyayangkan upaya pembelokan akidah anak anak muslim itu terjadi, terlebih juga menyasar santri TPQ Ansor di kampung tsb dan lebih disayangkan lagi, melibatkan aparat kampung dan terjadi di balai Kampung,”tutur Komandan Banser yang juga ketua Persatuan Perawat Tulang Bawang ini.

Ketua PC GP Ansor Tulang Bawang, Hi. Hariyanto (tengah) foto : dokumentasi pribadi
Ketua PC GP Ansor Tulang Bawang, Hi. Hariyanto (tengah) foto : dokumentasi pribadi

Sebelumnya, Tokoh agama dan masyarakat Kampung Wono Rejo, Kecamatan Penawar Aji Kabupaten Tulang Bawang. Digegerkan dan diresahkan adanya pembagian bingkisan yang berisikan alat tulis, buku, kaset dan aksesoris yang mengandung simbol serta pemahaman agama Kristiani kepada anak Muslim, Sabtu (02/10/2021).

Keresahan warga Kampung Wonerejo tersebut, lantaran para anak-anak mereka telah mendapatkan bingkisan dari pendeta Timotius, yang berisikan pemahaman berbeda dengan keyakinan dan ajaran yang mereka ajarkan pada anak-anaknya sebagai Muslim.

Mirisnya, pembagian bingkisan dan pernak pernik tersebut, berlangsung di Balai Kampung, yang di saksikan langsung oleh Kepala Kampung Wonerejo, Jumbadi. Pada acara tersebut selain mengumpulkan para anak-anak, Jumbadi juga memberikan sambutan.

Khoirul Anam, salah satu tokoh agama Kampung setempat, sangat menyayangkan hal itu terjadi dilingkungannya, terlebih harus menyasar ke para anak didiknya yang notabenenya anak muslim. Menurutnya wajar, jika kegiatan itu patut diwaspadai dan dipertanyakan, Apalagi dalam perkumpulan itu banyak warga sekitar yang hadir Mayoritas beragama Islam.

“Jika memang kegiatan itu menyangkut urusan pemahaman agama Kristiani, sebaiknya kegiatan itu dilakukan di Gereja bukan di Balai Kampung dengan menghadirkan anak-anak muslim, Boleh di Balai Kampung, namun undangannya harus yang satu pemahaman juga yakni khusus anak-anak non muslim,”ungkap Anam.

Bingkisan yang di bagikan oleh Pendeta Timotius
Bingkisan yang di bagikan oleh Pendeta Timotius

Terpisah (S) salah satu tokoh masyarakat setempat juga mengaku geram dengan kegiatan yang dinilai tidak tepat sasaran tersebut.

“Saya selaku warga dan tokoh masyarakat sekaligus orangtua, anak saya mendapatkan bingkisan alat tulis berserta aksesoris dan buku tentang pemahaman agama lain merasa sangat kecewa dan tidak terima,”ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kampung Wonerejo, Jumbadi saat di konfirmasi wartawan melalui teleponnya, Minggu (03/10/2021). dlDia membenarkan adanya pembagian bingkisan di Balai Kampungnya, dirinya juga mengaku memberikan sambutan.

“Iya mas, kemarin pak pendeta (Timotius, red) itu, datang kerumah saya, dan memohon izin akan membagi bagikan bingkisan ke masyarakat saya, karna beliau mendapatkan bingkisan dari yayasan mereka sangat banyak, sedangkan orang nasrani di Kampung Wonorejo itu cuma sedikit,”jelas Jumbadi. (Drs)