TUBABA, Lensalampung.com –
Warga Tiyuh Panca Marga Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Provinsi Lampung. Yang Berada Disekitar Menara BTS (Base Transceiver Station) milik PT.TBG (Tower Bersama Group) dihantui Rasa takut lantaran kondisi pondasi Menara sangat mengkhawatirkan dan terdapat Retakan diberbagai sisi.
Diketahui saat beberapa warga yang sempat kesal lantaran lampu penerang dan barang-barang elektronik yang ada di rumah mereka kerap rusak ketika ada petir yang diduga dampak dari keberadaan Menara BTS tersebut.”Saat warga melihat kondisi didalam pagar menara,ternyata hal lain yang didapatkan yaitu struktur tanah pondasi yang amblas dan kaki-kaki menara yang retak-retak.
“Kami dengar-dengar kata orang kalau berada di dekat tower signal ada dampak negatifnya apa lagi kepada bayi,anak saya ini kan baru usia 3,5 tahun,saya selalu khawatir mas.”Ungkap Siti Fatimah dirumahnya,belum lama ini.
Dijelaskan Siti,dirinya yang berjarak sekitar 15 meter dari menara lebih khawatir lagi setelah melihat kondisi pondasi yang amblas dan kaki-kaki menara terlihat retak-retak.” Melihat itu (kondisi pondasi) saya jadi ngeri, takutnya roboh mas. Kalau saya tiap malam barang-barang elektronik dan lampu-lampu saya matikan karena kalau hujan takut kena petir.Ujar Siti.
Hal senada juga diungkapkan oleh Martimin, yang juga warga sekitar Menara BTS itu.Ia menyayangkan sikap pengelola menara yang tidak pernah mengganti barang-barang elektronik mereka yang kerap rusak ketika hujan petir yang mana ia menduga dampak dari keberadaan Menara BTS tersebut.
“Kalau tahun lewat (2018) barang-barang elektronik saya rusak salah satunya kulkas,terus kami laporkan sama pengurus tower,mereka janji mau ganti barang-barang itu,tapi sampai sekarang nggak diganti,terpaksa saya dandan sendiri mas.”Kata Martimin dengan nada kesal.
Martimin juga menjelaskan,baru-baru ini dirinya harus merelakan handphone miliknya yang rusak tiba-tiba yang ditenggarai dampak dari Menara BTS itu.”Ini hp kami rusak tiba-tiba saat hujan petir,mau kami lapor ke pengurus Tower tapi takutnya sama seperti tahun kemarin. Intinya kami minta bantuan penjelasan dari pihak pemerintah maupun pemilik tower agar kami tidak was-was dekat tower ini.”Terangny
Berbeda dengan Susmala Dewi,ia menyayangkan bahwa pada saat Menara BTS yang dibangun pada 7 tahun silam itu tanpa mendapatkan ijin lingkungan dari rumah mereka.” Kalau katanya jauh dari tower makanya tidak dimintai tanda tangan, tapi rumah belakang ini lebih jauh malah dimintai tanda tangan, kami berharap kejelasan dari pihak terkait,”pinta dia dengan sejumlah warga lain.
Mengetahui hal itu,Agus (25) pemuda setempat akan berkoordinasi dengan pihak pihak terkait agar masyarakat merasa nyaman.” Saya dikuasakan oleh masyarakat setempat agar mempermudah komunikasi dengan pemerintah maupun dengan pihak pengelola Menara BTS, saya berharap ada respon positif dari pihak pihak terkait agar masyarakat bisa tenang tinggal disekitar menara.”Tuturnya.
Sayangnya,hingga berita ini fosting Lensalampung.Com wartawan belum berhasil mengkonfirmasi pihak PT TBG selaku pemilik Menara BTS sesuai yang tertera pada sisi Menara.Begitu juga dengan pemerintah daerah Kabupaten Tubaba juga belum berhasil dikonfirmasi.
(DD).