Ungkap Kebenaran Makam Tua Belanda, Sejarawan Lampung Sambangi Tiyuh Gedung Ratu

Lensa News109 views

Tubaba, Lensalampung.com – Melestarikan kebudayaan lokal disuatu daerah tentunya sudah menjadi kewajiban bagi setiap masyarakat di wilayahnya masing-masing.

Upaya itu sendiri merupakan langkah awal bagi masyarakat diera modern seperti saat ini untuk mengenang serta mengukir sejarah peristiwa yang ada saat terjadi dimasa lampau.

Oleh karena itu, Pemerintah Tiyuh (Desa) Gedung Ratu menggandeng Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) guna menyambut baik kehadiran para Penggiat Sejarawan dan Budaya Provinsi Lampung untuk melakukan kegiatan penelusuran Jejak Leluhur dan Kearifan Lokal Budaya disalah satu Tiyuh yang ada di Kabupaten bermotokan Ragem Sai Mangi Wawai.

Kepala Tiyuh Gedung Ratu yang sekaligus Ketua Masta Tubaba Juwaini Bandarsyah dalam keteranganya mengatakan, dirinya selaku kepala tiyuh mengucapkan terimakasih atas kedatangan Penggiat Sejarawan dan Budaya Provinsi Lampung dalam upaya melihat secara langsung potensi wisata sejarah yang ada di Tiyuh Gedung Ratu.

“Kami sangat menghanturkan ucapan terimakasih kepada seluruh kalangan khususnya tim Budayawan Provinsi Lampung yang telah meninjau calon lokasi sejarah yang ada di Tiyuh kami,” ujarnya saat dikonfirmasi Wartawan, pada Sabtu (18/2/2023).

Lanjut Juawini menuturkan, mengenang sejarah adanya suatu tempat maupun peristiwa yang terjadi dimasa lampau sangatlah penting bagi penerus generasi milenial sekarang ini, yang dimana upaya melestarikan budaya lokal ini diharapkan sangat bermanfaat bagi calon generasi penerus agar sejarah budaya tidak luntur seiring berkembangnya zaman modern.

“Rutenya hari ini kita mengunjungi beberapa makam leluhur Tiyuh Gedung Ratu, serta meninjau lokasi makam yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai makam sosok petinggi kolonial Belanda yang pada zaman itu sosok orang Belanda diduga telah bersinggah bahkan menetap di Tiyuh kami, kunjungan ini agar masyarakat luas tahu bahwasanya orang-orang kita pernah berinteraksi secara langsung dengan masyarakat luar salah satunya dari negeri Belanda,” tuturnya.

Sementara itu, Penggiat Sejarawan dan Budaya Provinsi Lampung, Arman AZ, menyampaikan, berdasarkan hasil peninjauan makam-makam yang ada di Tiyuh Gedung Ratu ini dinilai sangat penting untuk dijadikan sebagai tempat wisata sejarah. Dikarenakan, kedepannya tempat ini bisa dijadikan sebagai tempat Diplomasi Budaya Daerah.

Dia juga berharap, nantinya makam ini dapat ditelusuri lebih lanjut untuk dibuktikan secara langsung kebenarannya, supaya masyarakat luas dapat mengetahui bahwasanya Kabupaten Tubaba ini memiliki suatu tempat yang dinilai memiliki potensi untuk dijadikan suatu tempat yang sangat bermanfaat bagi regenerasi yang akan datang.

“Dulu tempat ini masih menyatu dengan Tulang Bawang, jadi untuk menelusuri itu kita harus mengumpulkan arsip-arsipnya dan itu semua butuh kesabaran. Kita harapkan potensi sejarah ini dapat kita buktikan dan kita jaga kelestariannya,” pungkasnya.

Berdasarkan pantauan Wartawan di lokasi, kegiatan itu juga diikuti oleh beberapa pejabat Pemerintah Daerah (Pemda) dan tokoh-tokoh masyarakat Tubaba diantaranya, Kadis Porapar Tubaba, Sekertaris Federasi Adat Marga Empat Tubaba, Camat Tulang Bawang Udik (TBU), Perwakilan Kemdikbud, Perwakilan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tubaba, serta Anggota JMSI Tubaba. (Jalal)