LAMSEL, lensalampung.com – Beredarnya Vidio dimasyarakat dan Grup Whashapp tentang terjadinya Amuk Massa terhadap pelaku tindak pidana Pencurian dengan pemberatan (Curat) hingga meninggal dunia di Sidomulyo adalah tidak benar (Hoax).
Dalam vidio yang berdurasi sekitar 7 menit tersebut, tampak diperkirakan sebanyak tiga orang pelaku yang sudah terpisah anggota badanya, mulai dari kepala, badan, tangan dan kakinya yang dilakukan oleh warga yang melakukan pengeroyokan.
Ada beberapa orang yang masih memegang senjata tajam (Sajam) terlihat membelah badan yang sudah terpisah dari anggota badan lainya setelah sebelumnya seseorang meminta untuk memperlihatkan isi dari badan pelaku didepanya.
Kapolsek Sidomulyo Iptu Ilham Efendi, Senin (30/5/2022) menjelaskan bahwa vidio yang beredar tentang terjadinya amuk massa hingga menewaskan tiga orang pelaku dan dimutilasi tersebut adalah tidak benar (Hoax) adanya.
Mantan Kasi Propam Polres Lamsel ini juga menuturkan bahwa, beberapa hari sebelumnya dirinya juga menerima kiriman vidio adanya aksi amuk massa yang didalamnya tertulis SIDOMULYO yang menewaskan diperkirakan sebanyak tiga orang tewas dan terpisah seluruh anggota badanya
” Saya juga sudah menerima kiriman vidio tersebut, dan itu adalah tidak benar (Hoax) ”
Oleh karena itu saya berharap kepada warga masyarakat khususnya warga Sidomulyo dan sekitarnya agar tidak mempercayai vidio yang tidak benar terjadi diwilayah kita ini ” Tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Lampung Selatan AKP hendra Syaputra, SE MM mewakili Kapolres Lamsel AKBP Edwin SIK, SH, MSi, mengatakan bahwa vidio amum massa yang menewaskan diperkirakan tiga orang pelaku dan dimutilasi di Sidomulyo itu adalah tidak benar adanya (Hoax).
Menurutnya bahwa setelah pihaknya menerima dan melihat vidio tersebut dan melakukan komunikasi terhadap jajaran yang ada dilapangan tidak ditemukan kejadiaj seperti yang tertulis dalam vidio tersebut yakni sidomulyo.
Saya tegaskan bahwa vidio tersebut adalah tidak benar (hoax) terjadi di Sidomulyo, dan mungkin ditempat lainya ” ujarnya .
Mantan Kapolsek Penengahan ini juga menjelaskan bahwa, vidio tersebut saat ini sudah dilaporkan dan sedang dilakukan deteksi dimana lokasi kejadianya (TKP) dan siapa yang mengirimkan pertama vidio tersebut, sehingga dapat segera terungkap lokasi kejadian aksi massa itu. ” pungkasnya.
(Red )