Anggaran Pengelolaan Taman Agrowisata Diduga Mark-Up

Lensa News119 views

Tubaba, – Lensalampung.Com – Diduga Pengelolaan Taman Buah Agrowisata Yang Terletak Di Lahan Seluas 5 Hektar Komplek SMK Negeri 1 Kecamatan Tulang Bawang Tengah,Kabupaten Tubaba Terindikasi Mark-Up.

Sistem pengelolaan agrowisata yang di kelola langsung oleh Dinas Pertanian kabupaten tubaba sejak awal beroperasi dari tahun 2012,dan selalu menganggarkan anggaran untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan tanaman serta pengoperasian sarana pelengkap yang ada di lokasi agrowisata tersebut.

Besarnya anggaran yang dikucurkan oleh Dinas Pertanian untuk melakukan perawatan dan pengoperasian sarana tersebut sekitar kurang lebih Rp.100 Juta.dimana anggaran tersebut di gunakan untuk membeli Pupuk,Obat-obatan dan belanja bahan bakar untuk pengoperasian mesin penyiraman tanaman (Alkon), Sebagaimana yang di ungkapkan,Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tubaba.

“Kita selalu mengganggarkan perawatan itu tiap tahunnya,Sekitar 100 pertahun untuk biaya pembelian pupuk,Obat-obatan,dan biaya bahan bakar untuk pengoperasian mesin penyiraman tanaman.” Ungkap Samsul Komar saat di konfirmasi awak media di ruang kerjanya

“Terkait penggunaan anggaran tersebut ditemukan adanya indikasi Mark-up yang terlihat dari sisi belanja bahan bakar untuk pengoperasian mesin penyiraman tanaman (Alkon) yang berjumlah sekitar delapan titik. Namun,menurut informasi yang dihimpun di lapangan mesin penyiraman tersebut sudah sekitar dua tahun belakangan ini tidak beroperasi dengan alasan mesin tersebut sudah mengalami kerusakan serta sarana penyiraman seperti selang dan Sprinkler sudah mengalami kerusakan.

Sementara untuk Penghasilan Asli Daerah (PAD) yang di peroleh dari Taman Agrowisata tersebut Samsul Komar menerangkan bahwa, Sampai saat ini Taman Agrowisata tersebut Belum dinyatakan resmi Sebagai tempat wisata.”Kalau untuk PAD ya memang belum ada karena ini kan sedang tahap pengembangan,ini belum resmi sebagai tempat wisata karena kalau sudah resmi sebagai tempat wisata pastinya bukan kami lagi yang kelola sudah Dinas Pariwisata.”Cetusnya.
(DD).