Upaya Gubernur Ridho Jadikan Radin Inten II Embarkasi Haji Penuh Tunggu Tinggal Pembicaraan 3 Kementerian

Lensa News168 views

BANDAR LAMPUNG, Lensalampung.com – Upaya Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo dalam menjadikan Bandara Radin Inten II sebagai bandara dengan embarkasi haji penuh tinggal menunggu pembicaraan dengan tiga kementerian, yaitu Kementerian Pertahanan, Sekretariat Negara dan Kementrian Perdagangan.

Hal itu diungkapkan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Prof. Nizar, Sabtu malam (3/2/2017) di Rumah Kayu, Wayhalim, Bandar Lampung. “Kalau sudah dilaksanakan pembicaraan dengan 3 kementerian itu, maka tinggal menunggu keputusan penetapan status embarkasi haji penuh,” ujar Nizar. Pembicaraan dengan 3 kementrian ini, lanjut Nizar, akan menghasilkan penetapan keputusan untuk menjadikan Bandara Radin Inten II sebagai bandara embarkasi haji penuh. “Oleh karena itu kita mendorong Pemerintah Provinsi Lampung segera melakukan pembicaraan dengan 3 kementerian ini,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh ini.

Sejauh ini, Pemeritah Provinsi Lampung berusaha keras menjadikan Radin Inten II dengan embarkasi haji penuh. Pihak Pemprov bahkan berhasil mendatangkan Tim Kementerian Agama ke Provinsi Lampung. Tim tersebut dipimpin Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Prof. Nizar yang melakukan peninjauan kangsung ke Bandara Radin Intan II dan Asrama Haji Islamic Center.

Dirjen penyelenggraan haji dan umroh ini menjelaskan kunjungan kerja yang dilaksanakan ini adalah menijau kesiapan Provinsi Lampung menjadikan Bandara Radin Intan II menjadi bandara internasional dan kesiapan asrama haji menjadi asrama haji embarkasi.

“Pada hari ini (Sabtu 3/2/2018) kita sharing bersama. Termasuk memiliki landasan pacu bandara yang memenuhi syarat, seperti panjangnya run away. Kalau hal itu bisa dilakukan tentu asrama haji antara bisa menjadi asrama haji embarkasi,” kata Nizar.

Bandara Internasional merupakan penerbangan koneksi antar negara. “Kalau asrama haji sudah memenuhi syarat apalagi ada penambahan penambahan fasilitas baru sebagai kelengkapan fasilitas calon jamaah, paling tidak dua kloter harus tertampung dalam asrama haji. Jadi kalau bandara bisa memproses ini tentu ketetapan asrama embarkasi haji penuh akan cepat, sehingga bisa mengejar pemberangkatan haji tahun 2018,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bandara Radin Intan II Asep Kosasih Samapta menjelaskan bahwa pihak Bandara selalu siap mendukung untuk menjadikan embarkasi haji antara menjadi embarkasi haji penuh. “Kami sudah memenuhi segala requirement. Maret 2018 ini terkait masalah garbarata sudah selesai. Bandara Radin Intan II meskipun kelas 1 tapi kelas 1 plus,” ujar Asep. (BA/Hms)