Inspektorat Berjanji Akan Telusuri Atas Dugaan Penyelewengan Sewa Alat Berat Dinas PUPR Tubaba

Lensa News78 views

Tubaba.Lensalampung.com
Terkait Pemberitaan Sewa Alat Berat Milik Dinas PUPR,Inspektorat Kabupaten Tubaba Berjanji Akan Mempelajari Soal Dugaan Penggelapan Dana Sewa Alat Berat Tersebut Yang Dipakai Dengan Dalih Pinjam Atau Standby Guna Memperbaiki Jalan Yang Rusak.

Perana Putera,Inspektur Kabupaten Tubaba mengatakan,pihaknya akan melakukan telaah terhadap informasi yang berkembang terkait adanya indikasi yang mengarah pada penggelapan uang sewa alat berat milik Dinas PUPR Tubaba tersebut.”Nanti akan kita pelajari terlebih dahulu.”ngkapnya.(21/4/2021). Kemarin

Perana menjelaskan,untuk tahap pemeriksaan pihaknya akan melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada Dinas PUPR terutama terhadap yang membidanginya.”Ya,kami klarifikasi dengan yang membidangi pada Dinas terkait (PUPR).”Tegasnya.

Sementara,berdasarkan keterangan Sumino,Kepalo Tiyuh Tri Tunggal Jaya juga mengaku mengeluarkan uang dari dana desa tahun 2021 ini melalui dana talangan lantaran anggaran untuk sewa Grader tersebut dianggarkan dalam tahap kedua nanti.

“Untuk pengerjaan yang makai alat berat gleder itu banyak titiknya ada yang meratakan lapangan sepak bola, ada jalan yang arah ke makam dan arah jalur 2 ini, itu menggunakan anggaran dana desa di tahap 2 dan itu kita pakai dana talangan dulu karena alatnya sudah di gunung agung kita sekalian make,”ucapnya saat dimintai tanggapan dirumahnya.

“Kalau yang masukan alat kesini itu pak Joko Kuncoro itu, untuk pembayaran saya bayarnya sama sopir (operator grader) beli minyaknya, anggaran sekitar Rp20 juta bayar langsung dengan sopirnya, kalau kerja disini ada 8 hari. Pokoknya perhari itu ketemu Rp1 juta untuk beli minyaknya terus bayar sopir dan uang makannya.”Tutur Sumino.

Sukatun,Kepala Tiyuh Jaya Murni juga mengatakan demikian.”Kalau saya hanya memakai alat itu cuma empat hari saja, dan saya disuruh membayar operatornya tiga ratus lima puluh ribu rupiah minyaknya saya beli sendiri dan sayapun tanggung rokok serta makan operatornya, pokoknya di gelobalkan semua itu jumlah uangnya Rp1 juta per hari.”Kata Sukatun.

Untuk penggunaan alat tersebut,lanjut Sukatun,ialah melalui salah satu Anggota DPRD Tubaba.”Untuk alat itu Saya langsung bicara sama pak Joko bahwa saya mau pinjam alat untuk ngebetulin jalan poros dan kata pak Joko kamu punya duit apa enggak,saya di suruh pak Joko untuk bayar operator nya,pada saat alat itu kerja juga di awasi oleh pak Joko.”Jelasnya.

Terpisah,salah seorang operator grader yang enggan ditulis namanya mengaku jika pekerjaan di tiyuh- tiyuh pembayaran langsung ke orang yang membidangi di Dinas PUPR Tubaba.”Kalau untuk pembayaran terserah mau sama kita enggak apa-apa, mau langsung ke kantor juga enggak masalah, kalau untuk pemakaian Tiyuh-Tiyuh saya enggak tahu, itu bos yang tahu karena pembayarannya sama bos.”Ucapnya. (DD).