BANDARLAMPUNG – Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) kembali telantarkan pasien saat berobat, kejadian bermula pada tanggal 11 Oktober 2017 salah satu pasien Muhammad Arshaka Arrasidi, alamat sukamaju Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan yang mendapat rujukan dari RSU. Bob bazar kalianda selama 5 hari dirawat dirumah Sakit tersebut untuk dapat pindah berobat di RSUDAM.
Menurut Ayahanda Muhammad Arshaka Arrasidi, Supriyadi mengatakan bahwa Anak saya sakit panas tinggi dan diare berlendir. Telah dirawat di RSU. Bob bazar kalianda selama 5 hari 4 malam. Hasil Laboraturium yang diberikan rumah sakit menyatakan trombosit anak saya menurun setiap harinya terakhir hasil hari Rabu (11/10/2017).
Melihat kondisi yang tidak membaik selama perawatan akhir nya pihak rumah sakit umum kalianda memberikan rujukan ke RSU. Abdul muluk untuk penanganan lebih baik , dengan kata lain rumah sakit kalianda tidak sanggup. Katanya
Tapi ternyata semua diluar harapan kami selaku keluarga saat sesampainya di RSUDAM Bandarlampung pukul 18.20 ternyata tidak ada penanganan yang baik dari pihak rumah sakit bahkan tidak ada pemeriksaan dari Dokter di IGD.
Diruang IGD kami hanya di suruh menunggu ruangan yang akan di siapkan, dan pindah keruangan anak jam 20.40 ( lebih dari 2 jam )kami menunggu dan di biarkan begitu saja. Sampai diruangan anak hanya di tanya permasalahan penyakit anak dan kemudian diberikan resep untuk di beli di apotik luar rumah sakit dengan alasan obat tidak ada di apotik/farmasi rumah sakit RSUDAM. Namun, nyatanya ketika saya menyuruh teman saya mengecek di farmasi RSUDAM resep obat itu ada. Keluhnya
Merasa kecewa atas pelayanan RSUDAM Supriyadi selaku ayah dari Arshaka mendatangi ruangan perawat untuk meminta mereka selaku pelayan kesehatan masyarakat untuk sigap menangani anak saya yang memang dalam kondisi droop apalagi anak saya adalah pasien rujukan yang menandakan butuh penanganan khusus. Tapi perawat hanya menjawab kami hanya petugas dan akan melakukan tindakan medis sesuai anjuran Dokter. Kesal dia dengan pekataan perawat
Disayangkan anak saya tidak ada perlakuan apapun untuk kesehatan nya. Saya selaku ayah nya merasa di bohongi dan sepele kan atas penyakit yg diderita anak saya. RSUAM memang tidak layak bagi masyarakat lampung untuk berobat.
“Saya meminta kepada Gubernur Lampung yang terhormat agak dapat mencopot jabatan Kepala Rumah sakit dan perawat diruangan anak untuk diberhentikan dari tugas dan jabatannya karna saya nilai sistem pelayanan mereka bobrok dan jauh dri kata bagus.
Setelah itu saya meminta kepada Adminitrasi rumah sakit untuk keluar dari RSUDAM karena saya pikir anak saya harus cepat ada penanganan. Sekitar jam 23.45 saya meninggalkan RSUAM dg membayar biaya administrasi sebesar 200.800 yang menurut saya tidak masuk akal, Karena kami keluar dri RSUAM anak saya arshaka masih dalam kondisi sama dari kalianda dengan impus pun masih terpasang dari RSU. Kalianda.
“syukurlah mas sekarang alhamdulilah anak saya sudah dapat penanganan baik dirumah sakit Urip Bandarlampung.
Disisi lain, Menurut Kasubbag Humas RSUDAM Akhmad Sapri mengakui belum mengetahui permasalahan tersebut dan masih akan mempelajari keluhan masyarakat tersebut.
“Saya saja baru tau , bagaimana mau menjawab. Nanti saya tanya dan pelajari dulu.”Singkat Sapri saat dikonfirmasi. (BA)