Lampung Juara II Inovasi Teknologi Tepat Guna Nasional

Lensa News204 views

BANDAR LAMPUNG, Lensalampung.com -Provinsi Lampung meraih Juara II Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional di Kayubura, Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis (28/9/2017).

Provinsi Lampung yang menampilkan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Pedesaan (Posyantekdes) Jaya Sejahtera, Desa Semuli Jaya, Kecamatan Abung Semuli, Lampung Utara menyabet Juara II dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PTT).

Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo yang mendapat kabar itu menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas upaya dan usaha seluruh pihak yang membantu lomba tersebut. “Kita tentu berharap inovasi ini dapat diterapkan petani agar dapat mempertahankan swasembada padi dan mewujudkan swasembada jagung. Kita membutuhkan tekonologi seperti ini dalam mempertahankan Lampung sebagai lumbung pangan nasional,” kata Gubernur Ridho.

Lebih lanjut dikatakan Ridho “alat ini diharapkan dapat dikembangkan ke kelompok tani yang lain, agar produktifitas petani bisa meningkat, untuk mendukung ketahanan pangan di Provinsi Lampung.”

Inovasi alat tanam multifungsi padi sawah dan jagung ini buatan Suryanto. Alat ini berhasil menjadi yang terbaik setelah melewati berbagai tahapan seleksi administrasi, tinjauan lapangan, hingga paparan final di Jakarta. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Yuda Setiawan, menerima penghargaan ini atas nama Gubernur Lampung.

Juara I lomba ini diraih mesin insinerator atau mesin pengolah sampah, produksi Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ajang TTG menghadirkan sekitar 30 stan pameran dari berbagai provinsi di Tanah Air. Perhelatan besar tersebut menjadi instrumen bagi inovator untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa melalui berbagai temuan berbasis kearifan lokal.

“TTG merupakan salah satu cara atau pendekatan yang ampuh dalam upaya mendorong percepatan mewujudkan kemandirian masyarakat desa. Kita berharap sentuhan TTG mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi di pedesaan,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, saat membuka TTG Nasional XIX.

Menurut Menteri, TTG tidak selalu harus alat atau mesin. Dapat berupa teknologi proses atau produk yang dapat menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan. Dia mengatakan dana desa dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi.

“Desa dapat melakukan pelatihan kewirausahaan yang mendukung pengolahan produk pascapanen sesuai kebutuhan masyarakat. Dengan semakin meningkatnya kualitas dan kuantitas, produk tersebut dapat menjadi produk unggulan kawasan perdesaan dan memberi nilai tambah,” kata Menteri.

Para kepala desa diharapkan dapat memanfaatkan TTG membantu menyosialisasikan atau memfasilitasi masyarakat akan pentingnya penerapan TTG dalam pengelolaan potensi sumberdaya alam. Dukungan tersebut dapat dilakukan dengan mengoptimalkan kelembagaan masyarakat yang terbentuk di daerah, yaitu Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek).

Fungsi Posyantek tidak hanya sebagai sumber informasi dan promosi teknologi tepat guna, melainkan juga diarahkan untuk mampu menjembatani masyarakat pengguna teknologi dengan sumber TTG. Gelar TTG juga membuka peluang bagi pengusaha berinvestasi mengembangkan TTG. Dukungan kalangan dunia usaha sangat dibutuhkan dalam memproduksi alat TTG dengan tingkat harga yang terjangkau masyarakat. (Rls/BA)