Luapan Air Rendam Ratusan Rumah & Lahan Pertanian, BPBD Lampura Himbau Warga Waspada

Lensa News64 views
Lampung Utara, Lensalampung.com, – Luapan air aliran sungai Way rarem akibat hujan deras beberapa pekan terakhir, merendam ratusan rumah dan belasan hektare pekarangan milik warga, di tiga wilayah Kecamatan Kabupaten Lampung Utara.

Seperti di Kecamatan Kotabumi, Lampung Utara, jalan abrati kelurahan pasar lama, luapan air memutus akses jalan yang kerap kali digunakan warga untuk menuju pasar pagi Kotabumi.

Tak jauh dilokasi jalan tersebut, di Kelurahan Kotabumi Udik, terdapat belasan rumah yang berlokasi dipinggir sungai Way Abung aliran sungai Way rarem terendam dengan kedalaman mencapai satu meter sehingga menyebabkan warga tak bisa menempati kediamannya.

Rusdi, salah satu warga setempat berharap agar Pemerintah Lampung Utara dapat memperhatikan nasib yang dialami warga terdampak banjir. Tentunya dengan memberikan sembako kesehatan. Karena dikhawatirkan akan timbul gejala penyakit lainya.

“Kami harap pemerintah bisa memperhatikan warga yang terkena banjir. Karena kita khawatir akan timbul penyakit lain seperti DBD dan lainya.” ucap Rusdi, kepada wartawan media ini, kamis (16/4/2020).

Sementara pihak BPBD Kabupaten Lampung Utara, sedikitnya telah mendata ada 100 rumah yang terdampak banjir. Kemudian ada pula pekarangan milik warga yang terdampak banjir di Kecamatan Abung Timur.

“Kami mendata di Kelurahan Kotabumi Udik ada 59 Kepala Keluarga, kemudian di Kota Alam ada 41 KK terdampak banjir.” jelas Kabid Pencegahan dan Kesiap Siagaan, Mirza Sopian, mewakili Kepala BPBD Pemerintah Lampung Utara.

Pihaknya menghimbau agar warga tetap waspada terhadap musibah banjir ini, apalagi saat ini tengah ramai mengenai covid-19. “Kami dari BPBD menghimbau agar warga tetap waspada dan menjaga kesehatan, dan berupaya menyelamatkan barang barang yang dianggap penting. Kemudian kami dari BPBD siap membantu keperluan warga, melalui tim reaksi cepat.” pungkasnya.

BPBD katanya, melalui TRC terus melakukan pemantauan di lokasi lokasi rawan banjir, hal ini agar dapat memantau perkembangan banjir. (Ccp/Bbn).