Mbah Sainem Hidup Sebatang Kara Dan Lumpuh Butuh Uluran Tangan Para Dermawan

Lensa News74 views

TUBABA, Lensalampung.Com – Mbah Saimen 70 Tahun,Warga Tiyuh Tirta Makmur,Kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT),Kabupaten Tubaba,Butuh Uluran Tangan Dari Masyarakat Dan Relawan.

Hidup sebatang kara dengan rumah yang berukuran 4×5 meter,dengan kondisi rumah tidak layak huni dan keseharian hidupnya mengandalkan pemberian dari belas kadihan tetangga dan kerabat yang berada di sekelilingnya.(26/8/2019).

Mbah Saimen (70) sudah lama di tinggalkan suaminya meninggal dunia satu tahun yang lalu di karenakan kecelakan,”Saya sudah dua tahun sakit seperti ini,saya tidak tau sakit apa tapi saya tidak bisa berjalan,jalan saja sambil duduk karena kedua kaki saya tidak berfungsi,tapi dulu sebelum suami saya meninggal saya memang di urusin ama suami saya,dari mandi saya dia yang ngurusin,sampai saya makan ganti pakaian dia yang gantiin,tapi sekarang dia sudah meninggal dunia karna kecelakaan sehingga saya merasa kehilangan semua yang saya punya.”Kata Saimen dengan menggunakan bahasa daerah yang di artikan oleh tetangga nya ratinah.

Ratinah (45) tetangga Saimen Mengatakan, nenek renta yang mempertahankan hidupnya dengan mengandalkan belas kasihan dari kerabat tetangga sekelilingnya mengatakan.”Nenek Saimen ini sudah lama sakit dia di sini tidak ada anak dan suaminya juga baru meninggal satu tahun yang lalu,kalo dulu bang mbah Saimen memang di urusin sama suaminya kalo dia sakit di obatin,tapi selama suaminya meninggal dunia dia hidup dengan meminta-minta dari warga sekeliling nya,termasuk saya juga kalo ada makanan saya kasih karena kasian dia kadang-kadang tidak makan.”Terangnya.

Selanjutnya,ratinah juga mengatakan, “Saya kasihan melihat mbah Saimen,kedua kakinya itu tidak berfungsi lagi sudah lumpuh tapi di tetep berjalan dengan gaya ngesot jalannya mundur,mbah Saimen juga setau saya ada bantuan yang di berikan pemerintah daerah kita seperti Beras 10 kg dan telor ayam baru ini,itu yang sudah di gunakannya buat makan yang di tinggalkan kepada saudaranya,terus saudarnya yang sudah bergantian memberikan makanan kepada mbah Saimen,tapi keadaan tempat tinggalnya yang masih perlu di perbaiki dan kesehatannya,kami berharap kalo bisa di tempatkan di panti jompo kasian mbah nya, selama ini dari pemerintah tiyuh setempat tidak pernah ada bantuan apapun,tapi pernah kepalo tiyuh nya lewat trus lihat mbah Saimen jalan ngesot di bantunya cuma di kasih uang sudah itu aja,kalo yang lain tidak ada setau saya. “Paparnya

Adanya bantuan dari pemerintah daerah menjadi keberuntungan terhadap mbah Saimen, tapi dengan keluhan nya terhadap kesehariannya tentunya menjadi tanggung jawab penuh terhadap pemerintah daerah.

“Saya memang punya bantuan dari pemerintah alhamdulilah untuk makan terkadang saya sudah mencukupi secukupnya untuk makan saya, tapi sekarang rumah saya yang keadaan nya sudah seperti gubuk saya berharap kepada pemerintah daerah kalo bisa rumah saya biasa di perbaiki dan saya bisa tidur yang enak, yang susah ini mas kalo malem itu kadang angin masuk kalo saya gak pakek selimut saya gak bisa tidur karna kedinginan,”Harapannya.

Hingga berita ini di terbitkan kami mencoba menelusuri kepada Kepalo Tiyuh Tirta Makmur tidak berada di rumah dengan pintu tertutup.(DD)