Lampung Utara, Lensalampung com – Cegah dan mengantisipasi adanya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini tengah Booming menyerang hewan ternak Ruminansia (hewan ternak berkaki empat dan memamahbia), Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Lampung Utara (Lampura) membentuk tim respon cepat yang dibantu langsung oleh Polres Lampura.
Umumnya virus itu menyerang hewan yang berkuku belah (ganda). Untuk itu kita bentuk tim respon cepat meninjau seluruh hewan Rumansia yang ada di 23 Kecamatan,”ujar Kepala Distanak Lampura Wahab melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Yudhi Bachtiar,Selasa (24/5/2022).
“Ini bukan penyakit baru pada tahun 1980 sudah pernah terjadi, untuk hewan ternak Ruminansia (hewan ternak berkaki empat dan memamahbia) seperti sapi, kerbau, kambing/domba, rusa dan babi,” ujar Yudhi.
Saat ini lanjut Yudhi, Virus tersebut di Lampung sudah masuk ke tiga Kabupaten, yakni Kabupaten Mesuji, Tulang Bawang dan Tulang Bawang Barat(TBB).
“Untuk Potensi penularan Virus itu hanya menyerang hewan ternak, dan tidak membahayakan untuk manusia,” lanjutnya.
Untuk Dagingnya pun tidak berbahaya dikonsumsi, jika dimasak dengan benar.”Untuk ciri-ciri hewan yang terkena PMT itu yakni Demam tinggi, tidak mau makan, ada luka di rongga mulut seperti sariawan dan kaki luka.
“Kalau kakinya sudah luka maka akan lumpuh dan tidak bisa menopang badannya.
Kita selain bekerjasama dengan Polres Lampura kita juga mengerahkan Dokter hewan, insimilator, hingga penyuluh,”paparnya.
Untuk itu masih Yudhi, para peternak harus menerapkan 3 M yakni, memperketat lalu lintas hewan ternak, memberikan/melakukan dekontaminasi/bioskuriti(penyemprotan kandang dengan disenfektan dan lainnya) dan meningkatkan imun hewan ternak dan memberikan multi Vitamin,Saat ini penjajakan dilakukan untuk Kecamatan yang berdekatan dengan Kabupaten yang sudah terjangkit.
Di Kabupaten Lampura peternakan Sapi yang paling banyak yakni di Kecamatan Abung Timur, Surakarta, Abung Semuli dan Kecamatan Abung Selatan.”Virus itu selain bisa di bawa angin, juga bisa dibawa oleh manusia, seperti menempel di pakaian atau di sepatu.Karena di Lampura sendiri untuk Sapi ada 32.000 ekor, Kambing 82.000, Kerbau 1.348 ekor dan Babi 775 ekor,”pungkasnya.(Bbn/Ccp)