Mesuji, Lensalampung.com – Memasuki akhir Februari 2024 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Mesuji terus bertambah, angkanya mencapai 57 kasus.
Hal tersebut dibenarkan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mesuji, Kusnandar, Senin (26/2/2024).
“Angka kasus DBD di Mesuji terus bertambah, selama 2 bulan ini sudah ada 57 kasus,” ujarnya.
Kusnandar menyebut, sepanjang Januari 2024 angka kasus DBD di Mesuji Lampung berjumlah 29 kasus.
Sedangkan pada 1-26 Februari 2024 angka kasus DBD di Mesuji Lampung mencapai 28 kasus.
Dikatakan Kusnandar, dari puluhan kasus DBD itu tersebar hampir merata di wilayah Kabupaten Mesuji, dan untuk wilayah terbanyak penyebaran kasus DBD ada di Kecamatan Mesuji.
“Kita telah melakukan kordinasi dengan para Kepala Puskesmas dan Camat se-kabupaten Mesuji guna mengaktifkan peran sistem kewaspadaan dini dan pencegahan DBD di lingkungan masing-masing,” tambahnya.
Nandar juga menambahkan, pimpinan telah mengeluarkan surat edara Bupati tentang kewaspadaan peningkatan kasus DBD di Kabupaten Mesuji tahun 2024 ini dengan nomor : 09.01/ 743/ IV.04/ MSJ/ 2024.
“Dari surat edaran Bupati tersebut intinya semua fihak terkait harus benar-benar memantau situasi di bawah agar lonjakan kasus DBD tidak bertambah, seperti puskesmas harus melakukan Epidemiologi,” tegasnya.
Meski belum diketahui pasti apa penyebab peningkatan kasus DBD dalam 2 bulan terakhir ini, Nandar saat ini masih terus mengkajinya dan terus melakukan sosialisasi sebagai upaya preventif.
Ia pun menyimpulkan jika kasus DBD di Kabupaten Mesuji pada tahun ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Sebab, pada Januari 2023 jumlah kasus DBD di Kabupaten Mesuji hanya berjumlah 2 kasus.
“Tentunya sangat berbeda dengan tahun ini, Januari saja sudah ada 29 kasus DBD,” imbuhnya.
Diketahui, walaupun terjadi peningkatan jumlah kasus DBD di Kabupaten Mesuji pihaknya dapat memastikan sampai detik ini belum ada korban jiwa atas kasus DBD di tahun 2024.
Sementara itu, Kepala Unit Puskesmas Sidomulyo Dianawati mengatakan, saat ini pihaknya terus memantau kondisi masyarakat. Untuk mencegah lonjakan kasus DBD di wilayahnya, pihaknya terus mensosialisasikan terkait pencegahan dan penanganan DBD.
“Kami sosialisasikan kepada masyarakat untuk melakukan pemeriksaan jentik berkala (PJB), laryasidasi di rumah masing-masing. Prinsipnya pencegahan kasus DBD ini dengan memberantas nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektor virus Dengue,” jelasnya.
Senada dengan Diana, Kepala Puskesmas Tanjung Mas Makmur kecamatan Mesuji Timur Yudian Murbantaka.SKM juga tengah melakukan penyuluhan. Tak hanya di masyarakat, pihaknya juga menyasar ke sekolah-sekolah yang rentan akan penyebaran kasus virus nyamuk mematikan ini.
“Kami sudah lakukan penyuluhan di sekolah-sekolah, karena untuk kasus DBD ini penyebaran nya bukan hanya di rumah melainkan bisa juga di lingkungan sekolah atau kantor. Mari kita jaga kebersihan lingkungan sekitar untuk mencegah penyebaran DBD ini,” pungkas Yudian. (Ist)