Kepolisian dan Kejaksaan Diminta Bergerak, Usut dan Tangkap Mafia Tanah di Rawa Pitu

Bandar Lampung, Lensalampung.com – Pasca terekspose kabar di Media massa, terkait banyak orang yang telah menjadi korban penipuan, penjualan lahan yang di janjikan akan menjadi plasma di Kecamatan Rawa Pitu, Kabupaten Tulang Bawang, telah menuai reaksi aktivis peduli masyarakat.

Ketua Aliansi Peduli Masyarakat Lampung, Fariza, S.H mendesak jajaran Kepolisian dan Kejaksaan agar segera menjalin kerjasama dalam mengungkapkan praktik jual beli lahan gambut di Kecamatan Rawa Pitu.

“Kami mendapat informasi, ada oknum ASN yang menjadi aktor dalam jual beli lahan disana yang dijanjikan akan menjadi plasma. Naasnya, pembeli tidak mendapatkan penghasilan bulanan seperti yang dijanjikan, bahkan parahnya lagi lahan yang dijual pun tidak ada juga diduga tumpang tindih,”ungkap Fariza, Kamis (14/12).

Dia menambahkan, berdasarkan informasi yang telah ia himpun. Modus itu, menyasar sejumlah pihak yang mempunyai finansial lebih, Made oknum mantri yang saat ini tengah tersorot kasus dugaan penggelapan dan penipuan uang mantan atasannya tengah dalam proses akan dilaporkan kepada pihak Kepolisian.

“Kejahatan di bidang pertanahan tidak bisa dibiarkan, jangan sampai kembali terus menambah korban, sementara pelaku mafia tanah terus mendapatkan cuan,”kata Aktivis kawakan ini.

Dalam kesempatannya, Fariza mengungkapkan pihaknya siap membantu APH. Dalam hal ini Kepolisian atau Kejaksaan dalam mengusut tuntas kasus yang telah merugikan orang lain hingga mencapai ratusan juta per orangnya. Dirinya menyatakan akan turut membantu menginvestigasi dan membentuk TIM pencari Fakta.

“Aliansi kami siap, bila diminta untuk membantu, kami juga akan menginvestigasi dugaan sertifikat ganda disana, dimana dalam satu lahan terdaftar lebih dari satu orang yang memegang sertifikat, selain itu lahan yang saat ini sudah dalam penguasaan perusahaan plat merah. Juga ada yang terdapat sengketa dengan pribumi,”terangnya.

Lebih dalam, Fariza membeberkan, informasi berkembang saat ini, Made tengah berupaya mencari investor baru yang akan membeli lahan yang sudah dikuasai perusahaan plat merah tersebut.

“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat yang hendak membeli lahan perkebunan sawah maupun sawit di Rawa Pitu agar berhati-hati, apalagi terkait dengan Made Cs. Jangan tergiur iming-iming, sehingga tak sampai menjadi korban beli lahan murah,”tukasnya. (Rillis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *