Diduga Alami Gangguan Mental, Oknum Dokter Dilapor Polisi Lari ke Jakarta

Lensa News62 views

Lampung Utara, Lensalampung.com – Merasa khawatir akan keselamatan anaknya karena telah dilaporkan ke polisi, Kepala Desa Negara Bumi dan kedua orang tua oknum dokter di Sungkai Utara Lampung Utara, turut mencari hingga ke pulau jawa.

Diduga, perginya ABK karena mengalami depresi berat sehingga orang tua ABK Bambang, berencana akan membawa sang dokter ke pihak terkait.

Orang tua ABK, Bambang mengatakan, jika dirinya hingga hari ini masih berada di pulau jawa (Jakarta Barat) mencari keberadaan anaknya yang telah menghilang sejak minggu lalu.

“Kami masih di jakarta, saya sama ibu dan kepala desa masih mencari anak saya itu. Karena kami takut dia kenapa-kenapa, dan kalau sudah ketemu rencana mau kami bawa pulang ke Lampung dan akan kita bawa dulu ke rumah sakit jiwa untuk mengecek kesehatannya,” kata Bambang, ketika dihubungi via telepon, Kamis (19/10/2017).

Pengakuan itu, dibenarkan oleh Ishak Juarsa Kelapa Desa Negara Bumi, Kecamatan Sungkai Tengah, yang ikut bersama kedua orang tua ABK, guna mencari keberadaan terduga pelaku yang melarikan mobil milik Saodah tersebut.

“Ini saya lagi bersama kedua orang tua AK, kami lagi mencari dia kerumah-rumah kerabatnya di jawa ini. Kalau sudah ketemu akan kita bawa pulang dan akan kita bawa ke dokter untuk cek kejiwaannya, karena menurut keterangan orang tuanya dia ada kelainan akhir-akhir ini,” ujar Ishak.

Ditambahkannya, kuat dugaan oknum dokter tersebut mengalami depresi sehingga mengalami gangguan dan dan melalaikan tugasnya untuk melayani rakyat.

“Kita kawatir dia (ABK) kenapa-kenapa karena dia sudah pergi dari hari minggu itu belum ada kabar, dan ini mungkin dia lagi mengalami gangguan atau depresi makanya hilang kontak,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, menurut korban (Saodah) oknum dokter itu telah telah memonjam mobil miliknya, sejak Minggu malam Senin (15/10/2017), dan pelaku tidak ada kontak dengan korban selama membawa mobil tersebut.

“Saya melaporkan masalah ini karena kuwatir dia enggak ada kabar. Saya melaporkan dia (AK, oknum dokter) juga atas perintah kedua orangtuanya (Bambang dan Dwi, ayah dan ibu pelaku) yang tinggal di Desa Negarabumi, dan itu juga didukung oleh Kepala Desa Negarabumi,” kata Saodah.

Saodah, bersama suaminya Lutfi, terpaksa melaporkan ABK, karena yang bersangkutan telah meminjam mobil miliknya (Innova Silver) selama dua hari tetapi tidak ada kabar dari pelaku. Karena merasa siapa dan tidak ada yang bertanggungjawab korban melapor ke polisi.

Menurut Saodah, AK meminjam mobilnya pada Minggu malam Senin (15/10/2017) dengan alasan untuk menjemput ibunya. Akan tetapi sampai Selasa siang tidak ada kabar dari AK, atas kekuatiran itulah Saodah menemui orang tua AK dan disarankan untuk melapor.

“Dia (AK) memang sering kali meminjam mobil kita. Karena hubungan kami dengan keluarganya dekat seperti saudara. Akan tetapi saya bingung dan kuatir karena tidak ada kabar. Selasa pagi nomor dia masih aktif, tapi pas ditelpon tidak diangkat. Siang harinya nomornya sudah tidak aktif lagi,” paparnya.

Atas perkara itu Saodah, menyerahkan masalah itu ke pihak kepolisian. Dikatakannya, saat ini mobil miliknya tersebut bersama sopir (rekan AK) telah diamankan oleh Polisi, tapi AK sendiri hingga saat ini keberadaannya tidak diketahui.

“Terserah polisi mau dipenjara juga enggak apa-apa habis sudah jengkel. Tapi kalo bisa dibebaskan karena setahu saya AK anak yang baik dan hubungan keluarga kami baik juga,” ujar Saodah, seraya mengatakan harapannya supaya AK untuk segera pulang dan mempertanggungjawabkan semua urusannya sehingga tidak membuat kuatir kedua orangtuanya.

Terpisah, Kepala Desa Malungunratu, Suhaili membenarkan kejadian yang menimpa warganya (Saodah). Dia juga mengaku telah mengantarkan korban dan suaminya Lutfi ke Polsek Sungkai Utara pada Selasa siang (17/10/2017) melaporkan kejadian tersebut.

“Ya mengantarkan warga saya untuk melapor secara resmi di Polsek Sungkai Utara. Isi laporannya bahwa mobil Saodah telah dipinjam oleh seseorang selama dua hari belum dikembalikan bahkan tidak ada kabar. Dalam laporan itu kami tidak menyebutkan bahwa dia (AK) menipu, maling atau menggelapkan mobil. Kita hanya kuatir terhadap keadaan pelaku yang tidak ada kabar,” jelas Suhaili. (Bs)