Polemik Nama Gerbang Tol, Masyarakat – Pemkab Tubaba di Ingatkan Historis dan Hargai Induk

Lensa News106 views

TULANGBAWANG, Lensalampung.com – Menanggapi penolakan nama ‘Gerbang Tol Menggala’ oleh segelintir warga Tulang Bawang Barat (Tubaba) karena alasan letak teritorial tidak masuk diwilayah Tulang Bawang, dan terkait surat Bupati Umar Ahmad dengan nomor 100/-/1.01/TUBABA/2019 kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR.

Perihal terkait penamaan Gerbang Tol KM. 184 Ruas Jalan Tol Terbanggi Besar- Simpang Pematang.” Dalam surat Bupati disebutkan nama Gerbang Tol Menggala agar dirubah menjadi Gerbang Tol Penumangan.

Masyarakat Tulang Bawang (Tuba) meminta, agar masyarakat dan Pemkab Tubaba tidak mempersoalkan nama yang telah dipasang pada pintu gerbang exit Tol Tulang Bawang dengan nama ‘Gerbang Tol Menggala’.

“Kami harap masyarakat dan Pemkab Tubaba dapat bijak dalam menanggapi penamaan pada gerbang tol yang ada, tidak ada kontra,”tutur Darsani, S.Pd selaku salah satu perwakilan pemuda Tulang Bawang kepada Lensalampung.com, Jum’at (24/05).

Dia mengungkapkan jika mengacu pada historis (Sejarah) tidak ada yang salah dalam nama tersebut, hal ini mengingat. Kota Menggala adalah Ibu Kota dari Kabupaten Tulang Bawang (Tuba) yang telah menelurkan Tulang Bawang Barat (Tubaba) melalui pemekaran, yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia Mardiyanto, pada tanggal 29 Oktober 2008 lalu.

“Ada banyak jasa besar para tokoh-tokoh dan pejabat penting asli dari Menggala yang berjuang keras untuk pemekaran Kabupaten Tubaba, bahkan saya Ingat pengakuan para tokoh, pemekaran Tubaba hampir dibatalkan karena terkait kelengkapan administrasi, para tokoh dan pejabat Tuba tidak tinggal diam melakukan lobi meyakinkan pusat hingga akhirnya Mesuji dan Tubaba benar-benar Goal kala itu ”ungkap Pimred muda ini.

Diantaranya, lanjutnya ada tokoh yang tidak bisa kita lupakan jasanya, dalam pemekaran Tubaba, adalah mantan Bupati Tulang Bawang dua priode DR. Hi. Abdurachman Sarbini Nata Menggala, ia adalah tokoh terpenting selaku penggagas sekaligus konseptornya, saat itu ia masih menjabat sebagai Bupati.

Masyarakat harus mengingat ini sebagai catatan penting sejarah, maju dan makmurnya Tubaba seperti saat ini karena pemekaran, dan itu tidak lepas dari perjuangan dan pengorbanan pejabat dan tokoh dari Menggala.

“Kembali pada pembahasan terkait nama gerbang Tol, kita harus menhargai Tulang Bawang selaku induk dan menghargai penamaan yang merupakan hadiah dari Pemerintah pusat dan pengembang, terlebih Menggala merupakan akses utama yang akan dilintasi untuk keluar ke Tulang Bawang,”paparnya.

Dalam kesempatannya, Darsani juga meminta Bupati Tulang Bawang, Hj. Winarti, SE.,MH Gelar Pangeran Suri, agar berbicara terkait hal ini (Gerbang Tol Menggala, red). Ia menyarankan agar Bunda sapaan akrab Bupati segera berkoordinasi dengan Bupati Tubaba Umar Ahmad, SP . Agar Umar dapat menarik kembali surat yang telah ia layangkan.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulangbawang, memberi apresiasi terhadap pihak pengelola jalan tol Trans Sumatra, yang mana telah memberikan nama pintu keluar exit tol menuju Kabupaten Tulangbawang dan Tulangbawang Barat (Tubaba) dengan nama Gerbang Tol Menggala.

Pasalnya, pemberian nama Gerbang Tol Menggala merupakan sebuah hadiah dari Pemerintah Pusat kepada Kota Tua yang penuh dengan sejarah, dimana nama Menggala sudah ada sejak sebelum Kabupaten Tulangbawang dan Tubaba lahir.

“Pemberian nama Gerbang Tol Menggala merupakan pilihan nama yang tepat, karena memang tujuan keluarnya akan melintasi Kota Menggala, baik yang akan menuju Kabupaten Mesuji ataupun ke arah Palembang,” terang Ketua DPRD Tulangbawang Sopi’i Ashari SH belum lama ini. (red)